Senin, 25 Februari 2008

Prosedur sweeping Windows bajakan

Written by WanXp
Wednesday, 22 August 2007

 Pihak POLRI TIDAK BERHAK Untuk mengambil komputer dari TKP kecuali TERBUKTI TERLIBAT dalam tindakan kriminal (praduga Tak bersalah) Misalnya dipergunakan untuk membuat CD/DVD bajakan itu sendiri, menjual software bajakan, mempubilkasikan secara umum (bersifat komersial) seperti isilagu/ringtone MP3, toko menjual barang ilegal (hard ware curian), credit card fraud, dll.

Proses PEMBUKTIAN KETERLIBATAN seseorang dalam tindakan kriminal yang menggunakan komputer membutuhkan waktu yang lama, termasuk melakukan pengintaian. Jadi, apabila ada POLISI yang berani masuk ke dalam warnet dan menyatakan harus menyita semua komputer yang ada berarti mereka adalah OKNUM yang tidak bertanggungjawab.

Semua ada proses/prosedurnya


Mengenai pemakaian windows original, pernyataan di bawah ini diperoleh langsung dari pihak Microsoft Indonesia dan juga melalui perwakilannya, yaitu Magenta Sebagai tempat pendaftaran MSRA.

Pertama


Akan ada perwakilan dari pihak yang merasa berkepentingan (misalnya Microsoft) yang lebih dikenal dengan sebutan SURVEYOR datang melakukan SURVEY, BUKAN RAZIA/PENYITAAN! !!. Mereka wajib Menunjukkan surat perintah kerja (SPK) yang berisikan detail apa saja yang harus mereka kerjakan. User BERHAK melakukan konfirmasi dengan cara menelphone pihak microsoft Indonesia atau Magenta tentang keberadaan surveyor di lapangan tersebut.

Kedua

Apabila surveyor mendapatkan penggunaan software bajakan, maka surveyor tersebut BERHAK meminta surat pernyataan dari user yang WAJIB diisi data sesuai dengan keadaan dilapangan oleh user.

Ketiga

Pihak Microsoft/ MAgenta akan mengirim surat penawaran untuk menyelesaikan tindakan pelanggaran oleh user. Setelah user mengkonfirmasi tindakan yang telah diambil apakah memutuskan untuk menggunakan Windows original atau beralih ke solusi freeware seperti LINUX, pihak Microsoft/Magenta akan mengirimkan kembali seorang surveyor memastikan kebenaran di lapangan.

Keempat

Apabila user tidak merespon penawaran dan atau setelah surveyor mendatangi kembali masih mendapatkan pelanggaran, maka pihak microsoft/Magenta akan mengirimkan surat peringatan.

Kelima

Apabila user tidak merespone surat peringatan, maka piak microsoft / magenta akan memeperkarakan secara hukum dan menyerahkannya ke pihak POLRI. Selanjutnya sepoerti proses hukum yang berlaku, POLRI akan mengirimkan surat panggilan pertama, kedua,ketiga dan apabila tidak direspon baru akan dilakukan penyitaan dan penyegelan tempat usaha.

Catatan


Diluar proses/prosedur di atas, User BERHAK mempertahankan kepemilikannya atas harta benda yang dibeli secara legal dan sebagai pembeli dapat memposisikan dirinya sebagai KORBAN. Tidak bisa suatu merek meperkarakan merek lain, misalnya microsoft memeperkarakan Biling Explorer bajakan. hal tersebut merupakan etika merek dagang terdaftar (registered trade mark)
internasional.

Informasi ini dapat diperoleh melalui webside Microsoft atau apabila kita mencoba mengaktifasi/ update windows bajakan.

Source : microsoft

Minggu, 10 Februari 2008

Konsep Dasar Router

Mengapa perlu router Sebelum kita pelajari lebih jauh mengenai bagaimana mengkonfigurasi router cisco, kita perlu memahami lebih baik lagi mengenai beberapa aturan dasar routing. Juga tentunya kita harus memahami sistem penomoran IP,subnetting,netmasking dan saudara-saudaranya. Contoh kasus: Host X à 128.1.1.1 (ip Kelas B network id 128.1.x.x) Host Y à 128.1.1.7 (IP kelas B network id 128.1.x.x) Host Z à 128.2.2.1 (IP kelas B network id 128.2.x.x) Pada kasus di atas, host X dan host Y dapat berkomunikasi langsung tetapi baik host X maupun Y tidak dapat berkomunikasi dengan host Z, karena mereka memiliki network Id yang berbeda. Bagaimana supaya Z dapat berkomunikasi dengan X dan Y ? gunakan router ! Contoh kasus menggunakan subnetting Host P à 128.1.208.1 subnet mask 255.255.240.0 Host Q à 128.1.208.2 subnet mask 255.255.240.0 Host R à 128.1.80.3 subnet mask 255.255.240.0 Nah, ketika subnetting dipergunakan, maka dua host yang terhubung ke segmen jaringan yang sama dapat berkomunikasi hanya jika baik network id maupun subnetid-nya sesuai.Pada kasus di atas, P dan Q dapat berkomunikasi dengan langsung, R memiliki network id yang sama dengan P dan Q tetapi memiliki subnetidyang berbeda. Dengan demikian R tidak dapat berkomunikasi secara langsung dengan P dan Q. Bagaimana supaya R dapat berkomunikasi dengan P dan Q ? gunakan router ! Jadi fungsi router, secara mudah dapat dikatakan, menghubungkan dua buah jaringan yang berbeda, tepatnya mengarahkan rute yang terbaik untuk mencapai network yang diharapkan Dalam implementasinya, router sering dipakai untuk menghubungkan jaringan antar lembaga atau perusahaan yang masing-masing telah memiliki jaringan dengan network id yang berbeda. Contoh lainnya yang saat ini populer adalah ketika perusahaan anda akan terhubung ke internet. Maka router akan berfungsi mengalirkan paket data dari perusahaan anda ke lembaga lain melalui internet, sudah barang tentu nomor jaringan anda akan bereda dengan perushaaan yang anda tuju. Jika sekedar menghubungkan 2 buah jaringan, sebenarnya anda juga dapat menggunakan pc berbasis windows NT atau linux. Dengan memberikan 2 buah network card dan sedikit setting, sebenarnya anda telah membuat router praktis. Namun tentunya dengan segala keterbatasannya. Di pasaran sangat beragam merek router, antara lain baynetworks, 3com dan cisco. Modul kursus kita kali ini akan membahas khusus cisco. Mengapa ? karena cisco merupakan router yang banyak dipakai dan banyak dijadikan standar bagi produk lainnya. Lebih jauh tentang routing Data-data dari device yang terhubung ke Internet dikirim dalam bentuk datagram, yaitu paket data yang didefinisikan oleh IP. Datagram memiliki alamat tujuan paket data; Internet Protocol memeriksa alamat ini untuk menyampaikan datagram dari device asal ke device tujuan. Jika alamat tujuan datagram tersebut terletak satu jaringan dengan device asal, datagram langsung disampaikan kepada device tujuan tersebut. Jika ternyata alamat tujuan datagram tidak terdapat di jaringan yang sama, datagram disampaikan kepada router yang paling tepat (the best available router). IP Router (biasa disebut router saja) adalah device yang melakukan fungsi meneruskan datagram IP pada lapisan jaringan. Router memiliki lebih dari satu antamuka jaringan (network interface) dan dapat meneruskan datagram dari satu antarmuka ke antarmuka yang lain. Untuk setiap datagram yang diterima, router memeriksa apakah datagram tersebut memang ditujukan ke dirinya. Jika ternyata ditujukan kepada router tersebut, datagram disampaikan ke lapisan transport. Jika datagram tidak ditujukan kepada router tersebut, yang akan diperiksa adalah forwarding table yang dimilikinya untuk memutuskan ke mana seharusnya datagram tersebut ditujukan. Forwarding table adalah tabel yang terdiri dari pasangan alamat IP (alamat host atau alamat jaringan), alamat router berikut, dan antarmuka tempat keluar datagram. Jika tidak menemukan sebuah baris pun dalam forwarding table yang sesuai dengan alamat tujuan, router akan memberikan pesan kepada pengirim bahwa alamat yang dimaksud tidak dapat dicapai. Kejadian ini dapat dianalogikan dengan pesan “kembali ke pengirim” pada pos biasa. Sebuah router juga dapat memberitahu bahwa dirinya bukan router terbaik ke suatu tujuan, dan menyarankan penggunaan router lain. Dengan ketiga fungsi yang terdapat pada router ini, host-host di Internet dapat saling terhubung. Statik dan Dinamik Secara umum mekanisme koordinasi routing dapat dibagi menjadi dua: routing statik dan routing dinamik. Pada routing statik, entri-entri dalam forwarding table router diisi dan dihapus secara manual, sedangkan pada routing dinamik perubahan dilakukan melalui protokol routing. Routing statik adalah pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut. Penggunaan routing statik dalam sebuah jaringan yang kecil tentu bukanlah suatu masalah; hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada forwarding table di setiap router. Namun Anda tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang jumlahnya tidak sedikit dalam jaringan yang besar. Apalagi jika Anda ditugaskan untuk mengisi entri-entri di seluruh router di Internet yang jumlahnya banyak sekali dan terus bertambah setiap hari. Tentu repot sekali! Routing dinamik adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi entri-entri forwarding table secara manual. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang benar. Interior Routing Protocol Pada awal 1980-an Internet terbatas pada ARPANET, Satnet (perluasan ARPANET yang menggunakan satelit), dan beberapa jaringan lokal yang terhubung lewat gateway. Dalam perkembangannya, Internet memerlukan struktur yang bersifat hirarkis untuk mengantisipasi jaringan yang telah menjadi besar. Internet kemudian dipecah menjadi beberapa autonomous system (AS) dan saat ini Internet terdiri dari ribuan AS. Setiap AS memiliki mekanisme pertukaran dan pengumpulan informasi routing sendiri. Protokol yang digunakan untuk bertukar informasi routing dalam AS digolongkan sebagai interior routing protocol (IRP). Hasil pengumpulan informasi routing ini kemudian disampaikan kepada AS lain dalam bentuk reachability information. Reachability information yang dikeluarkan oleh sebuah AS berisi informasi mengenai jaringan-jaringan yang dapat dicapai melalui AS tersebut dan menjadi indikator terhubungnya AS ke Internet. Penyampaian reachability information antar-AS dilakukan menggunakan protokol yang digolongkan sebagai exterior routing protocol (ERP). IRP yang dijadikan standar di Internet sampai saat ini adalah Routing Information Protocol (RIP) dan Open Shortest Path First (OSPF). Di samping kedua protokol ini terdapat juga protokol routing yang bersifat proprietary tetapi banyak digunakan di Internet, yaitu Internet Gateway Routing Protocol (IGRP) dari Cisco System. Protokol IGRP kemudian diperluas menjadi Extended IGRP (EIGRP). Semua protokol routing di atas menggunakan metrik sebagai dasar untuk menentukan jalur terbaik yang dapat ditempuh oleh datagram. Metrik diasosiasikan dengan “biaya” yang terdapat pada setiap link, yang dapat berupa throughput (kecepatan data), delay, biaya sambungan, dan keandalan link. I. Routing Information Protocol RIP (akronim, dibaca sebagai rip) termasuk dalam protokol distance-vector, sebuah protokol yang sangat sederhana. Protokol distance-vector sering juga disebut protokol Bellman-Ford, karena berasal dari algoritma perhitungan jarak terpendek oleh R.E. Bellman, dan dideskripsikan dalam bentuk algoritma-terdistribusi pertama kali oleh Ford dan Fulkerson. Setiap router dengan protokol distance-vector ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada. Router kemudia mengirimkan informasi lokal tersebut dalam bentuk distance-vector ke semua link yang terhubung langsung dengannya. Router yang menerima informasi routing menghitung distance-vector, menambahkan distance-vector dengan metrik link tempat informasi tersebut diterima, dan memasukkannya ke dalam entri forwarding table jika dianggap merupakan jalur terbaik. Informasi routing setelah penambahan metrik kemudian dikirim lagi ke seluruh antarmuka router, dan ini dilakukan setiap selang waktu tertentu. Demikian seterusnya sehingga seluruh router di jaringan mengetahui topologi jaringan tersebut. Protokol distance-vector memiliki kelemahan yang dapat terlihat apabila dalam jaringan ada link yang terputus. Dua kemungkinan kegagalan yang mungkin terjadi adalah efek bouncing dan menghitung-sampai-tak-hingga (counting to infinity). Efek bouncing dapat terjadi pada jaringan yang menggunakan metrik yang berbeda pada minimal sebuah link. Link yang putus dapat menyebabkan routing loop, sehingga datagram yang melewati link tertentu hanya berputar-putar di antara dua router (bouncing) sampai umur (time to live) datagram tersebut habis. Menghitung-sampai-tak-hingga terjadi karena router terlambat menginformasikan bahwa suatu link terputus. Keterlambatan ini menyebabkan router harus mengirim dan menerima distance-vector serta menghitung metrik sampai batas maksimum metrik distance-vector tercapai. Link tersebut dinyatakan putus setelah distance-vector mencapai batas maksimum metrik. Pada saat menghitung metrik ini juga terjadi routing loop, bahkan untuk waktu yang lebih lama daripada apabila terjadi efek bouncing.. RIP tidak mengadopsi protokol distance-vector begitu saja, melainkan dengan melakukan beberapa penambahan pada algoritmanya agar routing loop yang terjadi dapat diminimalkan. Split horizon digunakan RIP untuk meminimalkan efek bouncing. Prinsip yang digunakan split horizon sederhana: jika node A menyampaikan datagram ke tujuan X melalui node B, maka bagi B tidak masuk akal untuk mencapai tujuan X melalui A. Jadi, A tidak perlu memberitahu B bahwa X dapat dicapai B melalui A. Untuk mencegah kasus menghitung-sampai-tak-hingga, RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update). Dengan demikian, router-router di jaringan dapat dengan cepat mengetahui perubahan yang terjadi dan meminimalkan kemungkinan routing loop terjadi. RIP yang didefinisikan dalam RFC-1058 menggunakan metrik antara 1 dan 15, sedangkan 16 dianggap sebagai tak-hingga. Route dengan distance-vector 16 tidak dimasukkan ke dalam forwarding table. Batas metrik 16 ini mencegah waktu menghitung-sampai-tak-hingga yang terlalu lama. Paket-paket RIP secara normal dikirimkan setiap 30 detik atau lebih cepat jika terdapat triggered updates. Jika dalam 180 detik sebuah route tidak diperbarui, router menghapus entri route tersebut dari forwarding table. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route. Router harus menganggap setiap route yang diterima memiliki subnet yang sama dengan subnet pada router itu. Dengan demikian, RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM). RIP versi 2 (RIP-2 atau RIPv2) berupaya untuk menghasilkan beberapa perbaikan atas RIP, yaitu dukungan untuk VLSM, menggunakan otentikasi, memberikan informasi hop berikut (next hop), dan multicast. Penambahan informasi subnet mask pada setiap route membuat router tidak harus mengasumsikan bahwa route tersebut memiliki subnet mask yang sama dengan subnet mask yang digunakan padanya. RIP-2 juga menggunakan otentikasi agar dapat mengetahui informasi routing mana yang dapat dipercaya. Otentikasi diperlukan pada protokol routing untuk membuat protokol tersebut menjadi lebih aman. RIP-1 tidak menggunakan otentikasi sehingga orang dapat memberikan informasi routing palsu. Informasi hop berikut pada RIP-2 digunakan oleh router untuk menginformasikan sebuah route tetapi untuk mencapai route tersebut tidak melewati router yang memberi informasi, melainkan router yang lain. Pemakaian hop berikut biasanya di perbatasan antar-AS. RIP-1 menggunakan alamat broadcast untuk mengirimkan informasi routing. Akibatnya, paket ini diterima oleh semua host yang berada dalam subnet tersebut dan menambah beban kerja host. RIP-2 dapat mengirimkan paket menggunakan multicast pada IP 224.0.0.9 sehingga tidak semua host perlu menerima dan memproses informasi routing. Hanya router-router yang menggunakan RIP-2 yang menerima informasi routing tersebut tanpa perlu mengganggu host-host lain dalam subnet. RIP merupakan protokol routing yang sederhana, dan ini menjadi alasan mengapa RIP paling banyak diimplementasikan dalam jaringan. Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan. Walaupun demikian, untuk jaringan yang besar dan kompleks, RIP mungkin tidak cukup. Dalam kondisi demikian, penghitungan routing dalam RIP sering membutuhkan waktu yang lama, dan menyebabkan terjadinya routing loop. Untuk jaringan seperti ini, sebagian besar spesialis jaringan komputer menggunakan protokol yang masuk dalam kelompok link-state II. Open Shortest Path First (OSPF) Teknologi link-state dikembangkan dalam ARPAnet untuk menghasilkan protokol yang terdistribusi yang jauh lebih baik daripada protokol distance-vector. Alih-alih saling bertukar jarak (distance) ke tujuan, setiap router dalam jaringan memiliki peta jaringan yang dapat diperbarui dengan cepat setelah setiap perubahan topologi. Peta ini digunakan untuk menghitung route yang lebih akurat daripada menggunakan protokol distance-vector. Perkembangan teknologi ini akhirnya menghasilkan protokol Open Shortest Path First (OSPF) yang dikembangkan oleh IETF untuk digunakan di Internet. Bahkan sekarang Internet Architecture Board (IAB) telah merekomendasikan OSPF sebagai pengganti RIP. Prinsip link-state routing sangat sederhana. Sebagai pengganti menghitung route “terbaik” dengan cara terdistribusi, semua router mempunyai peta jaringan dan menghitung semua route yang terbaik dari peta ini. Peta jaringan tersebut disimpan dalam sebuah basis data dan setiap record dalam basis data tersebut menyatakan sebuah link dalam jaringan. Record-record tersebut dikirimkan oleh router yang terhubung langsung dengan masing-masing link. Karena setiap router perlu memiliki peta jaringan yang menggambarkan kondisi terakhir topologi jaringan yang lengkap, setiap perubahan dalam jaringan harus diikuti oleh perubahan dalam basis data link-state yang terletak di setiap router. Perubahan status link yang dideteksi router akan mengubah basis data link-state router tersebut, kemudian router mengirimkan perubahan tersebut ke router-router lain. Protokol yang digunakan untuk mengirimkan perubahan ini harus cepat dan dapat diandalkan. Ini dapat dicapai oleh protokol flooding. Dalam protokol flooding, pesan yang dikirim adalah perubahan dari basis data serta nomor urut pesan tersebut. Dengan hanya mengirimkan perubahan basis data, waktu yang diperlukan untuk pengiriman dan pemrosesan pesan tersebut lebih sedikit dibandingdengan mengirim seluruh isi basis data tersebut. Nomor urut pesan diperlukan untuk mengetahui apakah pesan yang diterima lebih baru daripada yang terdapat dalam basis data. Nomor urut ini berguna pada kasus link yang putus menjadi tersambung kembali. Pada saat terdapat link putus dan jaringan menjadi terpisah, basis data kedua bagian jaringan tersebut menjadi berbeda. Ketika link yang putus tersebut hidup kembali, basis data di semua router harus disamakan. Basis data ini tidak akan kembali sama dengan mengirimkan satu pesan link-state saja. Proses penyamaan basis data pada router yang bertetangga disebut sebagai menghidupkan adjacency. Dua buah router bertetangga disebut sebagai adjacent bila basis data link-state keduanya telah sama. Dalam proses ini kedua router tersebut tidak saling bertukar basis data karena akan membutuhkan waktu yang lama. Proses menghidupkan adjacency terdiri dari dua fasa.Fasa pertama, kedua router saling bertukar deskripsi basis data yang merupakan ringkasan dari basis data yang dimiliki setiap router. Setiap router kemudian membandingkan deskripsi basis data yang diterima dengan basis data yang dimilikinya. Pada fasa kedua, setiap router meminta tetangganya untuk mengirimkan record-record basis data yang berbeda, yaitu bila router tidak memiliki record tersebut, atau nomor urut record yang dimiliki lebih kecil daripada yang dikirimkan oleh deskripsi basis data. Setelah proses ini, router memperbarui beberapa record dan ini kemudian dikirimkan ke router-router lain melalui protokol flooding. Protokol link-state lebih baik daripada protokol distance-vector disebabkan oleh beberapa hal: waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat, dan lebih penting lagi protokol ini tidak menghasilkan routing loop. Protokol ini mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus. Throughput, delay, biaya, dan keandalan adalah metrik-metrik yang umum digunakan dalam jaringan. Di samping itu protokol ini juga dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan. Misalkan router A memiliki dua buah jalur dengan metrik yang sama ke host B. Protokol dapat memasukkan kedua jalur tersebut ke dalam forwarding table sehingga router mampu membagi beban di antara kedua jalur tersebut. Rancangan OSPF menggunakan protokol link-state dengan beberapa penambahan fungsi. Fungsi-fungsi yang ditambahkan antara lain mendukung jaringan multi-akses, seperti X.25 dan Ethernet, dan membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area. Telah dijelaskan di atas bahwa setiap router dalam protokol link-state perlu membentuk adjacency dengan router tetangganya. Pada jaringan multi-akses, tetangga setiap router dapat lebih dari satu. Dalam situasi seperti ini, setiap router dalam jaringan perlu membentuk adjacency dengan semua router yang lain, dan ini tidak efisien. OSPF mengefisienkan adjacency ini dengan memperkenalkan konsep designated router dan designated router cadangan. Semua router hanya perlu adjacent dengan designated router tersebut, sehingga hanya designated router yang adjacent dengan semua router yang lain. Designated router cadangan akan mengambil alih fungsi designated router yang gagal berfungsi. Langkah pertama dalam jaringan multi-akses adalah memilih designated router dan cadangannya. Pemilihan ini dimasukkan ke dalam protokol Hello, protokol dalam OSPF untuk mengetahui tetangga-tetangga router dalam setiap link. Setelah pemilihan, baru kemudian router-router membentuk adjacency dengan designated router dan cadangannya. Setiap terjadi perubahan jaringan, router mengirimkan pesan menggunakan protokol flooding ke designated router, dan designated router yang mengirimkan pesan tersebut ke router-router lain dalam link. Designated router cadangan juga mendengarkan pesan-pesan yang dikirim ke designated router. Jika designated router gagal, cadangannya kemudian menjadi designated router yang baru serta dipilih designated router cadangan yang baru. Karena designated router yang baru telah adjacent dengan router-router lain, tidak perlu dilakukan lagi proses penyamaan basis data yang membutuhkan waktu yang lama tersebut. Dalam jaringan yang besar tentu dibutuhkan basis data yang besar pula untuk menyimpan topologi jaringan. Ini mengarah kepada kebutuhan memori router yang lebih besar serta waktu perhitungan route yang lebih lama. Untuk mengantisipasi hal ini, OSPF menggunakan konsep area dan backbone. Jaringan dibagi menjadi beberapa area yang terhubung ke backbone. Setiap area dianggap sebagai jaringan tersendiri dan router-router di dalamnya hanya perlu memiliki peta topologi jaringan dalam area tersebut. Router-router yang terletak di perbatasan antar area hanya mengirimkan ringkasan dari link-link yang terdapat dalam area dan tidak mengirimkan topologi area satu ke area lain. Dengan demikian, perhitungan route menjadi lebih sederhana. Kesederhanaan vs. Kemampuan Kita sudah lihat sepintas bagaimana RIP dan OSPF bekerja. Setiap protokol routing memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Protokol RIP sangat sederhana dan mudah diimplementasikan tetapi dapat menimbulkan routing loop. Protokol OSPF merupakan protokol yang lebih rumit dan lebih baik daripada RIP tetapi membutuhkan memori dan waktu CPU yang besar. Di berbagai tempat juga terdapat yang menggunakan gabungan antara routing statik, RIP, RIP-v2, dan OSPF. Hasilnya di jaringan ini menunjukkan bahwa administrasi routing statik jauh lebih memakan waktu dibanding routing dinamik. Pengamatan pada protokol routing dinamik juga menunjukkan bahwa RIP menggunakan bandwidth yang lebih besar daripada OSPF dan semakin besar jaringan, bandwidth yang digunakan RIP bertambah lebih besar pula. Jadi, jika Anda sedang mendesain jaringan TCP/IP yang besar tentu OSPF merupakan pilihan protokol routing yang tepat. Sebelum kita mulai melakukan setup konfigurasi router Cisco, langkah awal yang perlu kita ketahui adalah mengenal komponen dasar router Cisco. Sekalipun cisco memiliki berbagai model seperti 1600, 1750 sampai dengan model 7500, namun memiliki komponen dasarnya yang sama. Prosesor Seperti juga komputer, router Cisco memiliki prosesor alias central processing unit (CPU). Antara satu jenis router dengan router lainnya mungkin memiliki prosesor yang berlainan. Contoh prosesor yang dipergunakan oleh Cisco misalnya prosesor Motorolla 68030. Memori Ada 4 jenis memory pada router Cisco · Read only Memory (ROM) · Flash memory · Random access memory (RAM) · Non volatile RAM (NVRAM) Seperti juga pada komputer, ROM pada router Cisco berisi program standar yang akan otomatis dijalankan pertama kali ketika dilakukan proses booting up. Program standar yang dimaksudkan adalah bukan IOS. Namun demikian pada beberapa jenis Cisco, di dalam ROM telah terdapat IOS yang lengkap, yang dapat dipergunakan pada kondisi darurat dimana IOS yang seharusnya ada tidak dapat bekerja denganbaik Flash memory berfungsi untuk menyimpan IOS yang merupakan sistem operasi dari router Cisco. RAM dipergunakan oleh router cisco untuk berbagai keperluan pemrosesan seperti buffering, temporary storage dan lain sebagainya NVRAM berfungsi untuk menyimpan konfigurasi yang akan dibaca oleh IOS ketika router Cisco melakukan proses boot Interface Beberapa jenis interface yang disediakan oleh router Cisco antara lain: · Ethernet · Fast ethernet · Token ring · FDDI · Low speed serial · Fast serial · ISDN BRI Di dalam IOS, interface menggunakan format nama dan nomor, dimana nomornya dimulai dari nol (0). Namun demikian sintaks dari penamaan tersebut berbeda-beda tergantung dari jenis routernya. Pada router cisco dimana modul interfacenya adalah tetap, misalnya router jenis 2500 series, maka sistem penamaanya adalah sebagai berikut: Interface Urutan Port Nama interface Serial 1 Serial0 Serial 2 Serial1 Serial 3 Serial2 Serial 4 Serial3 Tabel 3.1: penamaan interface dengan modul tetap Pada router jenis lainnya seperti 7500 series dimana terdapat beberapa slot, maka sistem penamaannya adalah sebagai berikut: Interface Slot Urutan Port Nama interface Ethernet 5 1 Ethernet5/0 ethernet 5 2 Ethernet5/1 Tabel 3.2: penamaan interface dimana memiliki banyak slot Pada router yang memiliki modul khusus seperti router Cisco 7500 series dengan modul Versatile Interface Processor di mana pada modul tersebut terdapat ethernet, maka sitem penamaannya menjadi lebih repot lagi. Misalnya Ethernet4/0/1 artinya adalah ethernet kedua pada port adapter pertama di dalam slot 4 Port Console Semua router Cisco memiliki sebuah port console pada bagian belakangnya. Port console akan berfungsi sebagai gerbang akses komunikasi langsung ke dalam router Cisco. Standar port console menggunakan koneksi serial asynchronous EIA/TIA-232 atau lebih dikenal dengan sebutan RS-232. Konektor fisik dari port console sendiri tergantung dari jenis routernya. Untuk router kelas kecil menengah umumnya menggunakan konektor jenis RJ45, sedangkan untukkelas yang lebih besar umumnya menggunakan DB25 sebagai konkeotrny. Auxiliary port Sebagian besar router Cisco memiliki port auxiliary. Seperti juga pada port console, port auxiliary menggunakan standar koneksi serial asynchronous EIA/TIA-232 untuk komunikasi langsung ke router Cisco. Port auxiliary sendiri lebih sering dipergunakan untuk alternatif akses langsung ke router cisco melalui modem, misalnya pada kondisi dimana network path dari router terganggu, maka administrator dapat memanfaatkan mengakses router Cisco melalui modem yang terkoneksi pada port auxiliary. File konfigurasi Seperti dijelaskan sebelumnya, ada 2 jenis konfigurasi IOS, yaitu: · Konfigurasi yang sedang running dan menetap pada RAM · Konfigurasi startup dan menetap pada NVRAM Kita dapat melakukan perubahan setiap saat pada konfigurasi IOS yang sedang aktif atau running. Dampak atas perubahan pun langsung terjadi seketika. Tetapi jangan lupa, setiap perubahan pada konfigurasi yang sedang running harus di simpan di dalam NVRAM sebagai konfigurasi startup Melakukan konfigurasi Router Cisco dari PC Jika anda bermaksud untuk mengkonfigur router cisco dari PC, maka anda perlu software komunikasi yang disebut software terminal emulasi. Melalui software ini anda dapat mengirimkan perintah-perintah Cisco ke dalam router cisco Anda. Oh, Anda tidak usah repot-repot membeli software terminal emulasi, karena biasanya sudah ada di dalam PC Anda PC Operating System Software Windows 95, 98, Windows NT HyperTerminal (included with Windows software) Windows 3.1 Terminal (included with Windows software) Macintosh ProComm, VersaTerm (supplied separately) Selanjutnya untuk dapat berkomunikasi dan mengakses router cisco, anda harus masih perlu melakukan setup terhadap software terminal emulasi sebagai berikut: · 9600 baud · 8 data bits · No parity · 1 stop bit · No flow control Sebenarnya ada juga cara lain tanpa harus menggunakan software emulasi di atas, yaitu melalui aplikasi telnet. Syaratnya adalah router cisconya harus sudah di setup dan memiliki nomor IP. Aplikasi telnet sendiri biasanya juga sudah tersedia di dalam windows Anda. Memahami mode perintah Cisco mengenal aneka mode perintah. Pada masing-masing mode memiliki tujuan dan perintah yang berbeda satu sama lainnya. Perhatikan tabel berikut ini Mode Metode Akses Bentuk Prompt Metode Exit Keterangan1 User EXEC Session awal router cisco
router> Ketik perintah logout Gunakan mode ini untuk Change terminal settings. Perform basic tests. Display system information. Privileged EXEC Masukkan perintah enable pada mode user EXEC
1700# Untuk exit dari privileged EXEC mode ke user EXEC mode, ketikkan perintah disableUntuk masuk ke global configuration mode, ketikkan perintah configure. Gunakan mode ini untuk: Konfigur parameter operasional router Global configuration Untuk masuk ke global configuration mode, ketikkan perintah configure
1700(config)# Untuk exit ke privileged EXEC mode, ketik perintah exit atau command, atau ketik Ctrl-Z. Untuk masuk ke mode konfigurasi interface, masukkan perintah interface. Gunakan mode ini untuk mengkonfigurasi parameter yang akan berdampak pada router secara keseluruhan . Interface configuration Masukkan perintah interface .
1700(config-if)# Untuk kembali ke mode konfigurasi global, ketik perintah endUntuk ke privileged EXEC mode, masukkan perintah exit atau Ctrl-Z. Ke sub interface dengan perintah interface Gunakan mode ini untuk meng-konfigur parameter yang beragam bagi interfface seperti: Ethernet interface. Serial interface. ISDN interface. Router configuration Masukkan perintah yang bersesuaian
1700(config-Router)# Untuk kembali ke mode konfigurasi global, ketik perintah endUntuk ke privileged EXEC mode, masukkan perintah exit atau Ctrl-Z. Gunakan mode ini untuk mengtkonfigurasi IP routing protocol, misalnya. Line configuration Ketik perintah line vty di mode konfigurasi global .
1700(config-line)# Untuk kembali ke mode konfigurasi global, ketik perintah endUntuk ke privileged EXEC mode, masukkan perintah exit atau Ctrl-Z. Gunaka mode ini untuk melakukan konfigurasi terminal Masih bingung soal penggunaan mode perintah ? mari kita mulai saja menggunakan Cisco ! Mulai menggunakan Cisco Untuk memulai melakukan perubahan konfigurasi pada Cisco maka kita harus berada dalam mode perintah konfigurasi. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk masuk ke dalam mode perintah konfigurasi dengan menggunakan emulasi terminal pada PC yang terhubung ke port console dari router Cisco Setelah router di boot up, biasanya akan ditampilkan pertanyaan seperti di bawah ini, jawab saja dengan No: Would you like to enter the initial configuration dialog [yes] : no . . router> perhatikan, prompt awal router adalah router> atau sering disebut mode user EXEC. Kira-kira seperti mode $ pada sistem operasi UNIX lah. Mode router> seperti $ di sistem Unix. Mode ini dipergunakan sebagai prompt user pertama kali masuk router cisco. Biasanya dipakai oleh operator atau user biasa lainnya untuk keperluan basic test dari router ke perangkat lainnya, seperti ping dan telnet. Tambahan, router> merupakan parameter yang dapat kita ubah sesuai dengan keinginan kita seperti prompt pada DOS. Router> 1600> 1700> pada mode user EXEC terdapat banyak perintah yang tersedia. Nah untuk melihat syntax dari perintah tersebut dapat menggunakan perintah help yang tersedia sebagai berikut: router> ? hmm, hasilnya adalah list perintah yang dapat kita pakai, misalnya ping, telnet dll. Untuk mengetahui bagaimana syntax dari perintah tersebut, maka dapat digunakan perintah sederhana berikut: Router> s? Router> show ? Router>show conf? Ingat, di dalam cisco system kita dapat me-ringkas perintah seperti di contohkan di atas, yaitu show configuration cukup dipanggil, misalnya perintah show configuration menjadi sh conf. Selanjutnya mengingat pentingnya fungsi perubahan konfigurasi, biasanya untuk masuk ke mode perintah konfigurasi selalu ditanyakan passwordnya. Berikut ini cara masuk ke mode perintah konfigurasi. 1700> enable password: ****** router # Sepintas lalu seperti perintah untuk menjadi administrator pada Unix, yaitu menggunakan perintah su. Dan memang seperti itulah kira-kira kegunaan prompt router # Kemudian apabila kita akan memulai melakukan modifikasi terhadap konfigurasi, maka yang yang harus kita lakukan adalah masuk ke dalam mode konfigurasi Router# configure terminal Router (config) # Siap deh untuk mengobok-obok konfigurasi cisco system. Jangan lupa sesudah melakukan setting konfigurasi, dilakukan penyimpanan data alias save konfigurasi. Adapun caranya ada beberapa cara, antara lain: Router# copy running-config startup-config Building configuration . . . Well, kita tunggu beberapa saat untuk menyimpan konfigurasi ke NVRAM. Selanjutnya setelah konfigurasi disimpan, biasanya terdapat layar konfirmasi sebagai berikut: [OK]

Antenna TV

Antenna TV UHF 16 Elemen - uhf16.gif
Antenna ini agak berkuasa sedikit kerana ianya mempunyai banyak elemen. Sekiranya ia disertakan dengan booster (penguat isyarat TV) dan dihalakan ke Medan, Indonesia (bagi penduduk utara Malaysia), anda boleh menerima lima saluran TV swasta dari sana iaitu INDOSIAR (CH 23), TPI (CH 25), ANTEVE (CH 29), RCTI (CH 33) dan SCTV (CH 35). Untuk penduduk selatan Malaysia, cuba halakan antenna ini ke Pulau Batam.

Ukuran (dalam cm)
Panjang elemen A = 14.3 Jarak AB = 8.6
Panjang elemen B = 14.3 Jarak BC = 8.6
Panjang elemen C = 15.2 Jarak CD = 9
Panjang elemen D = 15.2 Jarak DE = 9
Panjang elemen E = 16.1 Jarak EF = 9
Panjang elemen F = 16.1 Jarak FG = 9.5
Panjang elemen G = 16.6 Jarak GH = 9.5
Panjang elemen H = 16.6 Jarak HI = 9.5
Panjang elemen I = 18 Jarak IJ = 9.5
Panjang elemen J = 18 Jarak JK = 10.5
Panjang elemen K = 19 Jarak KL = 10.5
Panjang elemen L = 19 Jarak LM = 10.5
Panjang elemen M = 19 Jarak MN = 8.6
Panjang elemen N = 20 Jarak NO = 7.6
Panjang elemen O = 23.76 Jarak OP = 14.3
Panjang elemen P = 26.6

Sambungkan kabel antenna pada skru X dan Y.
Oleh kerana antenna ini agak berat sedikit, maka tiangnya mestilah diletakkan pada sokongan yang dibuat seperti dalam gambarajah iaitu pada titik Z.
Antenna VHF (Very High Frequency) untuk CH 5 - CH 12

Bukan semua TV3 yang dipancarkan menggunakan gelombang UHF (Ultra High Frequency). Ada juga yang dihantar dengan gelombang VHF. Umpamanya kawasan Melaka yang menerima pemancaran dari Gunung Ledang (CH 12), Ipoh dari Bukit Keledang (CH 11) dan KL dari Bukit Besi (CH 12). Oleh itu penggunaan antenna UHF untuk menerima gelombang VHF tidaklah begitu praktikal kerana isyarat yang diterima tidak begitu memuaskan. Kerana lagi tinggi saluran TV itu, lagi kecil antennanya.

Untuk membuat antenna VHF, di bawah ini adalah rekabentuk komersial yang biasa dijual di kedai-kedai. Anda boleh membinanya sendiri daripada antenna yang lama ataupun membeli bahannya dari kedai aluminium.

Antenna VHF (CH5 -CH12) - aerialtv3.gif

Ukurannya (dalam cm)

Panjang elemen A = 60 cm Jarak AB = 21 cm
Panjang elemen B = 60 cm Jarak BC = 21 cm
Panjang elemen C = 60 cm Jarak CD = 16 cm
Panjang elemen D = 75 cm Jarak DE = 28 cm
Panjang elemen E = 84 cm

Kabel antenna disambungkan pada titik X dan Y.

Gambarajah Antenna UHF 8 Elemen - uhf8.gif
Antenna ini diukur pada frekuensi 600 MHz di mana frekuensi ini sesuai untuk CH 30 - CH 40.
Walau bagaimanapun, saluran yang lain masih boleh diterima dengan elok.

Ukuran (dalam cm)
Panjang elemen A = 18 Jarak AB = 10
Panjang elemen B = 19 Jarak BC = 10
Panjang elemen C = 20 Jarak CD = 10
Panjang elemen D = 20 Jarak DE = 11
Panjang elemen E = 20 Jarak EF = 9
Panjang elemen F = 21 Jarak FG = 8
Panjang elemen G = 26 Jarak GH = 15
Panjang elemen H = 28

Sambungkan kabel antenna pada skru X dan Y.
Letakkan tiang antenna di Z.

Dipole Bass

Dipole Bass

I finally got around to replacing the sealed box Bass with a Phoenix type dipole bass. Wow! What a difference. I have been very happy with the "Ugly" subwoofer but I was using it up to about 50 Hz and extending the two Dynaudio 24W75 9 inchers down to 50 was great as long as I didn't try to play very loud. When really stressed, they protested loudly, sometimes bottoming with a great clacking sound. Now that I have a dipole bass that will easily work up to 100 Hz I changed the crossover frequency up to 100 Hz were it belongs and am much happier. My Dynaudios are much happier as well.

This is a good place to give credit were credit is due. The concept of this woofer system is entirely due to Siegfried Linkwitz. The W-baffle Box design is his, the crossover circuit design is his, and I give him complete credit for the great sound coming from these speakers. Thank you Siegfried. All of the information about how to design dipole woofers and the specifics of implementing them are on Siegfried's web site at Linkwitz Lab

I started out with four of the Lambda Acoustics SB-12 sealed box woofers. These worked really well but there were times that even these couldn't do all I wanted of them. So eventually I upgraded to the Adire Audio DPL-12. These have the low distosion and high x-max that I need! More on them farther down this page.

As most of you know, I don't like to build square boxes so I got some 2 inch radius quarter round MDF from AIT and made myself a box with rounded corners to match my main speakers. I built these a little wider than really necessary so I could have some flexibility with drivers. The inside dimensions of the cabinet are 13 inches high by 19 inches wide. Then I made a removable U shaped piece that actually holds the drivers. Removing a few dozen screws allows me to remove the piece holding the drivers, change out the drivers with ease and then slide the piece back in. This works better than I imagined and will make driver changes or upgrades a breeze.



This is the front of the speaker with the driver carrier installed.



This is a rear view of the speaker. The inside of the cabinet is just bare plywood. I applied a little paint for appearances but nothing fancy. I would normally build something like this from MDF. It is easy to work with, easy to finish and is fairly inexpensive. Plywood is much more problematic. It splinters, has huge voids between the plys and shows all the grain when painted. I only used it here because I had it. Normal particle board or MDF are much better choices.



This is the front of the speaker with the final paint job applied. You can see some light streaks on the inside of the cabinet were the paint has been scraped off by the driver carrier being test fit. The outside of these cabinets was treated to a layer of 4 ounce fiberglass cloth and several coats of polyester resin. This is the same finish as my main speakers and eliminates the problem with shrinking and expanding that plague cabinets made up of different materials. The final paint was misted on from a spray can and produces a nice "pebbled" finish. The complete story about this finish is back in the section about the main panels.



Here is the carrier with the drivers installed. I attached a brace at the open end of the U to give it a little more strength when installing the heavy woofers. This could be a piece of all-thread and then it could just be left in place.



Here is the carrier ready to install. The brace has been removed. These drivers are the older model 4-spoke Lambda sealed box woofers. They work pretty well but are limited to about 3/4 inch peak-to-peak excursion before they get real noisy.



The carrier is exactly 13 inches tall and the inside of the box is also 13 inches. It is quite easy to slide the carrier in and out. I actually built the carrier first and then used it as a jig to build the cabinet. That way it has to fit!



I wired the speakers up to a Radio Shack dual banana plug that is screwed to the floor of the cabinet. I drilled and countersunk a hole right through the plug and then attached it with a short sheet rock screw. Beats the hell out of $50 binding posts! I had a few cans of "Wrinkle Paint" hanging around so I finished the inside of the cabinets with it. It is more trouble than it is worth, but looks cool in the right application.



Here is the whole system in my living room. I want to put the dipole woofers next to the floor-wall intersection but I don't really have one. Someday I will have a room dedicated to Audio and it will be symmetrical! I am really pleased with the sound of my system now.




Change to Adire DPL12 Woofers and Integration of Stryke350 Amp into Cabinet


After listening to the Phoenix-Type Dipole woofers with the Lambda sealed box drivers a few things became apparent. First, I really liked the sound of these woofers. It was the most natural sounding Bass I had ever heard. Second, the Lambda woofers made too much aerodynamic noise when pushed to extremes. These are some great woofers and are designed for a sealed box. When used in this application, they are fantastic until they get up to about 3/4 inch P-P excursion. Then the pole vent starts huffing and chuffing like "The Little Engine That Could". When these are in a sealed box as they are intended, this noise is never heard.

I started looking for a new set of drivers that would have low distortion and low aerodynamic noise at the same time with great excursion. Along came the Adire Audio DPL12 ( http://www.adireaudio.com/diy_audio/drivers/adire/dpl12.htm ). This is a purpose built woofer just for this kind of application. Very large pole vent and a vented spider along with an Xmax of 14.3 mm and a Fs of 16 Hz. Just what I needed. I also looked at the Lambda dipole woofers. These have great potential also, but are way more expensive, have less Xmax and as of 2003 will no longer be manufactured or supported. Nevertheless, I bought 6 of them and will build something that optimizes there capabilities in the future. I just don't think they are the right driver to bury deep inside a Phoenix-type box. They are beautiful and deserve to live out in full view!

I replaced the Lambda woofers with the Adire DPL12 woofers and immediately heard a great improvement. I was using a Definitive Technologies plate amp with about 250 watts output and variable boost at 30 Hz and volume control. Using LAud to look at the in-room frequency response and adjusting the controls I got a pretty good sound from this combination. It was not perfect, but sounded great. I used the boost to provide the 6 db dipole correction slope. Neither the high pass or low pass frequencies are adjustable.

Next I ordered two 350 Watt plate amps from Stryke Audio. These have variable crossover frequency, phase and volume. I hooked these up to the DPL12 woofers and using LAud equalized as best I could. This was a little better that before but was still not what I wanted. I have worked on these Speakers for nearly six years now and I wasn't going to compromise at this point. I decided to bypass all of the filter circuits in the Stryke amps and build a circuit based on Siegfried's crossover. I already had an active crossover for the Dynaudio Mids and the power supply for that would easily handle a few more op-amps.

Using Siegfried's circuit design and measured data from LAud I entered the data into CALSOD and came up with a circuit that worked for these woofers. It was mounted in the same case as the active crossover for the mids. The two stacked boards on the right are the left and right sub crossovers.



The measured frequency response using a microphone right at the front plane of the speaker cabinet and the actual filter response shows that the filter is doing just what it is supposed to do. The 6 db dipole correction is in the filter response but does not show up in the driver response since it is close mic'ed



These are plate amps and measure about 12 inches by 12 inches. There was no place to mount them on a Phoenix type W-frame subwoofer. What to do? Cut the amps into two smaller pieces and put them inside the woofer enclosure. Hot Damn! This might actually work!



I built an umbilical using some Molex connectors and spare wire so I would be able to disassemble the whole contraption later. I cut off the lower portion of the control panel and remounted the IEC Power connector to make the parts a little smaller. I am not using any of the speaker terminals still on the board, but it was easier to leave them on.



I bypassed most of the filter circuits built into the amp with one simple wire. The only thing left is the volume control. The jumper takes off at the R25/C13/U3A junction, which is just after the volume control, but before the phase and boost circuits. The resulting frequency response is flat out to about 10K. Plenty good enough for subwoofer duty.



The driver carrier, described earlier, was the scene for the mounting of the main part of the amplifier. It is really crowded in there but with a little trial and error the transformer just cleared the spokes on the woofer basket. It is not visible here but it is right behind the woofer magnet.



Side view of the driver carrier with the amp installed. Here you can see some of the details of the Adire Audio DPL12 woofers. The vents around the spider have screens over them to keep out mice and other small animals. Twelve narrow spokes and 1.25 inch pole vent.



Sliding the carrier back into the cabinet most everything disappears except the heatsink. Pretty slick! Huh!


Speaker

1x12" PA Cabinets Using Recycled Parts

Cost

  • 2lbs of Screws: free, already had them
  • Carpet: $25
  • "Cornbread": $5
  • Metal boxes: $5
  • Paint: $2
  • Liquid Nails: free, left over from some construction
  • Chicken wire: free, friend had a roll
  • Wood: free, found behind a cabinet shop
  • Speakers: free to me, friend's dad bought them for $8 from a thrift store
  • Crossovers: free, capacitors that were lying around

Total: $37

Time: two weeks

Dimensions

(These assume wood of 3/4" thickness)

4pcs 23 1/8" x 14 1/2" (back/front)

4pcs 23 1/8" x 11" (sides)

4pcs 16" x 11" (top/bottom)

The tweeter is 4" x 10", with the center 5" from the top of the front piece.

The woofer has a 12" diameter and its center is 10" from the bottom of the front piece.

It's funny how these dimensions came out perfect. And I mean perfect. We simply drew them out on a large piece of MDF and luck saved us again and again. The chicken wire that went over the front, for example, was exactly as tall as the speakers. No matter how we chopped up the metal corners we used, there was not more than 2 inches of waste from each section I bought. The carpet from Home Depot could be evenly cut to cover the speakers with no waste. There is something godly, something universal in these dimensions. When a future Einstein publishes the Grand Unifying Theory it will no doubt come from careful study of these speaker cabinets. Until then, note that when the saw cuts, it will remove about a 1/16" of wood. We left an 1/8" gap between each section that would be cut out.

Remember to recess the front about half an i

nch so that the speaker surrounds do not interfere with the grill.

Crossover

In any serious discus

sion of crossover design you will have to have specs on the speakers you are using. For the 12" woofers, I could not find anything. For the '68 Magnovox tweeters, I wasn't going to find anything. Well, now those engineering classes have a chance to prove their use!

First you need to know the impedance of the speakers. The woofers were 8 ohm. I guessed that the tweeters would be between 8 and 16 ohms. I measured them with a VOM (which shouldn't work too well... but the tweeters are so low powered compared to the woofers that they are almost negligible anyway) and it read 12 ohms. I just needed an approximate value to calculate the size of capicitor needed.

The crossover should make the output from the cabinets at all used frequencies flat. Another consideration: the woofer can handle any frequency given to it. The tweeter, however, distorts at lower frequencies. So it must have a high-pass filter before it. The tweeter, being lower powered, also needs to have the signal attenuated with a resistor. The circuit should have an impedance of 8 ohms since it is being powered by a home stereo, car audio uses 4ohm amplifiers. A car amp could power the speakers, the output will just be quieter than with 4 ohm speakers. Powering 4 ohm speakers with an 8ohm amp is not a good idea since it was designed to drive a lesser load and turning the volume up can kill the amp. I actually tried this. The car amp had an automatic shut off. When I played chords at high volumes, it would turn off as I plucked the chord, then turn back on. After a while it overheated and shut off. After repeating this abuse several times, it refused to turn back on again.

I wanted to see what the frequency response of the speakers was. I tied a microphone to my desk lamp (attached to my computer) and put the speakers below it. Then I hooked them up to my stereo (which is attached to my computer). I downloaded test tones from a site I found on Google. I played each test tone and watched the levels in SoundForge coming from the microphone. This test is not very good because the microphone does not have a flat response and the preamp in the sound card probably colors the input even more. The microphone also fell off the lamp when I switched from the woofer to the tweeter, so I could not tell how the levels varied between them. Later I learned that one can put a VOM on the speaker's terminals and the measured voltage will be proportional to the volume.

Matlab graph of the results (available in text here)

The volume for both speakers, according to the computer, dropped off after 2khz. According to my ears, the tweeter worked just fine up to about 10khz. I guess the microphone or the sound card's preamp cannot handle higher frequencies. Also, the tweeter distorted at 200hz and below.

What does this graph tell us? Well, there is enough overlap that we can safely cut out all frequencies below 1khz for the tweeter. Since I wasn't sure about the actual impedance of the tweeter, I just chose 500hz as the cutoff frequency for the filter. Whether the impedance is 8,12, or 16 ohms the cutoff frequency will be safely above the 200hz that makes the tweeter distorts.

Fc=500hz R=12 --> Fc=1/RC -->

The tweeter is louder than the woofer for the same power. But since I couldn't measure how much louder... I decided to listen to it when it was built and add a resistor then.

Finding the Parts

Besides being short on money, I wanted to reuse as much material as possible. I went to home depot and it looked like the wood alone (3/4" plywood or MDF) would cost almost $100. Yet I know there is wood being thrown away everyday. So my friend Victor and I went on a bike tour of local dumpsters. Not surprisingly, we found quite a few construction sites. Most only had CDX plywood (containing knots and holes... not the kind of stuff you want to use for speakers). I did find enough of that and good 2x4s to build a small shed but... Then we took a car and hit up some cabinet shop's dumpsters. There was more than enough MDF. We took a 4ft x 6ft piece.

All those knots are no good for cabinets... but you might find carpeting and other stuff

I had to give in and go buy carpeting. It cost $25, the single largest expenditure in the project. It really helps the boxes look professional thouogh. While I was there I bought black spray paint ($1/can). I also needed to find something to use as handles and to put the jack socket into. I found electrical boxes for $0.69 each. Flat plates to cover electrical boxes were $0.30. Works for me... You do not want to use handles that stick out. They get caught on things and they are not comfortable for carrying heavy speaker cabinets any distance.

Electrical box

Cover we used as a backplate

You can fill the electrical box with water after soldering it to make sure it does not leak

Doh! The electrical boxes wouldn't go into the holes in the wood without chopping off the edges of the backplate.

Ben and I simply soldered the plates to the back side of the electrical boxes.

Corners were a problem. Door corners cost $3.15 for a pair and looked bad. With 8 corners per box... no way. I remember the metal edges that go over drywall. I had no idea what they are called. The clerk called it "cornbread" or something like that. I bought XXX ft.

Cutting the Wood

This step was the most time consuming and least fun. This is because all I had was a jigsaw and a rotary saw. Victor aided in this step of the construction. We killed his direct drive saw before I went home and got my worm-drive saw. It is hard to cut straight lines. We used a right angle and two clamps to hold a 2 x 4 to each piece of wood. Then, using the 2x4 as a guide, I would cut the wood. This took two days.

After it was all cut, we fit it together and... the lack of straight lines hurt. Some pieces were a little too long or short. We screwed the whole thing together and then it held but with some gaps. So we took the screws out and put Liquid Nails along all the edges. Then we screwed it back together again. A few cracks appeared around some screws but they were solid enough to jump on...

Liquid Nails is our savior

Ben, usually conservative before a camera, seems to be happy with how the cabinets are turning out

Painting

Why would you paint the boxes if they will be carpetted? Because if the carpetting rips you will have tan colored spots showing... Also the front will not be carpetted. You need one can per box. I did two coats.

All the rest of the construction

Now at Ben's garage, we found the center of gravity of the boxes so we knew where to put the handles. Just put the boxes on a broomstick and see where they balance. It was right about in the middle of the boxes. With deeper boxes and bigger speakers it would be towards the front of the box. We carried the boxes around and decided to put the handles 3/4 of the way up the side. A drill and a jigsaw were used to cut the holes out. The plates with the jack for the speaker cable went in at the same height on the back. For these, we drilled holes big enough to fit a 1/8" audio jack. Then we glued the jack with LockTite after tightening the nuts.

Adhesive will keep the jack from coming loose and also seal any gap.

Before putting the boxes in, we carpetted the box. We cut a piece that went from the bottom to the back to the top. The two other sides were cut out seperately. This was to keep the number of corners that had to be covered to a minimum. We used a staple gun to attach the carpet. The staples had to be hammered afterwards to hide them.

We wondered whether the speakers could blow a cable out through the jackhole. We calculated how much volume the woofers move and how much force would be exerted on the jack if that volume were to be pushed through the hole. The answer was a definite no. Also, as I mentioned above, if you make a hole just big enough for the electrical box to fit snugly, it won't go in with the back plate on. So we used a cutting wheel to cut the plates down to size. After the boxes are in, they should be sealed to prevent any leaks.

Silicone tub and tile sealer! Hey, don't sit on this stuff, it doesn't want to wash out. RIP to a new pair of shorts I was wearing.

After that, it was time to hook up the wiring. We had to put capacitors in parallel to get the right values. And we still weren't sure about the resistor, so we left it off. Yes, we'd get back to it right?

I keep burning myself with the soldering iron so Ben did the soldering himself

Now, an enclosed space will have a frequency at which it resonates. My living room, for example, would start to shake when I played a G3. The waves add constructively and soon the windows are rattling. The same will be true of the box. What is needed is some sort of dampening to keep the vibration from increasing. Batting is the solution. I used the insides of several old pillows.

Careful with the wiring while you put the batting in

After this step, the speakers went in. We painted the screws yellow earlier. You had better hope you made good fitting holes for the speakers otherwise your screws will have nothing to attach to or the speakers won't fit inside. We put silicone sealant on the bottom sides of the speakers to keep them from rattling and to prevent air leaks. Luckily Ben had black silicone that matched with the color of the cabinet.

Just don't get this stuff on the cones

Then it was time for the corners. We chopped the cornbread into sections of the right length. We put a screw in every other hole in the cornbread. The ends of the corners were sharp, so we cut them at 45 degree angles with tin snips on each side then filed and hammered them till they were round.

These corners are still problematic but better than nothing.

The rubber feet you see in the picture above are stoppers from discarded labware. We drilled holes halfway into them, then put a screw in the hole. They haven't held up very well but they do keep the cabinets from scratching hardwood floors.

Before we finished with the corners, we cut chicken wire and placed it over the front. We stapled it on then put the remaining corners in place.

We tested the speakers out. Very loud, but too much treble. The resistors! Gah! Now that the box is all sealed how do we get inside to add them? It was midnight by now, we both wanted to go to sleep, so the solution was to turn the treble on EQ down and leave that for another day. That day has not yet arrived...

I wanted to put some sort of badge on the speakers. The only pair we found were these Darwin fish.

Rabu, 06 Februari 2008

yang butuh Ebook



Jumat, 2008 Januari 25

Bussiness School - Robert T. Kiyosaki (Ebook Bahasa Indonesia)

http://cart.garylalonde.com/cart/images/large/bus-school.jpg
This book was my introduction to Robert Kiyosaki and one that I've read several times over. Here's why:

Robert Kiyosaki doesn't say he's never been INVOLVED with networking, he has. What he says is he didn't make his fortune from network marketing. There's a big difference. Remember that when reading other reviews.

Robert explains to the reader how his opinion of...



Download Di Sini!!!

Kamis, 2008 Januari 24

Why we want you to be rich- Kiyosaki+Trump(ebook bahasa indonesia)

http://my-localstore.com/eshop/images/why_we_want_you_to_be_rich.jpg
Trump and Kiyosaki have both written very good books on the subject of acquiring wealth through investments and business ownership, and they should all be required reading. When I first noticed that they had teamed up for this project I couldn't wait to hear what they had to say. Sadly, while they are both authorities on the subject of wealth, and deserve our attention, I...

Download Di Sini!!!(bag 1)
Download Di Sini!!!(bag 2)

Mantra - Deddy Corbuzier (ebook)



uku ini sarat dengan nilai filosofi. Membuat kita berpikir mengenai hidup. Ngga cuma itu, buku ini juga secara ngga langsung menjawab banyak pertanyaan tentang hidup yg ada di benak gue (so, it's kinda personal? hehe..)

Judulnya sih nakutin, "Mantra" kesannya apaaa gitu. Tapi beneran bagus ni buku! Gak terlalu tebel juga, font-nya besar dan ditulis ngga terlalu rapat (1,5 spasi) jadi mata gak cape bacanya. Gue ndiri lebih sering berhenti membaca untuk berpikir, "Hmmm...bener juga ya.." gitu deh..

Hebatnya lagi ni buku, gak berkesan menggurui, tapi lebih seperti bicara dengan sahabat. Asyik dan komunikatif. Malah, Deddy (author) minta kita untuk memikirkan isi buku, ngga cuma menyetujui aja. Dia bilang, yang bagus--menurut persepsi masing-masing, disimpen. Yg jelek ya dibuang. Which I think, fair enough. He made us choose.

Buku "Mantra" ini ngga cuma berisi "dialog" antara Deddy dengan "manusia misterius", ada juga cerita pendek jenaka yang sempet bikin gue ngakak di dalam bis. Yep, lucu! Humornya slapstik, cerdas. I like that!

Selain itu juga memuat tentang Language Deception (aka how to persuade/manipulate lawan bicara) it's great! Ternyata kita bisa tau seseorang bohong hanya dari arah tatapan mata dia. How? Baca aja deh buku ini!! Wonderful book! Two thumbs up utk Deddy,

Download Disini!!!

Stephen R. Covey - The 8th Habit (ebook bahasa indonesia)


"Karya Stephen Covey telah mempengaruhi berjuta-juta orang di seluruh dunia. Dalam buku ini, ia melakukan lompatan konseptual yang besar sekali, dan memperkenalkan berbagai gagasan maupun praktik yang akan amat mempengaruhi hidup kita. Buku ini merupakan bacaan yang luar biasa, dan menurut saya, merupakan karya Covey yang paling penting." -- WARREN BENNIS - Begawan Manajemen, Penulis On Becaming a Leader dan Geeks and Geezers: How Era, Values, and Defining Moments Shape Leaders

"Kemampuan untuk memperoleh hasil di perusahaan besar merupakan keahlian yang langka, dan buku ini mengajarkan caranya. Bagi para pemimpin yang mengharapkan pelaksanaan yang luar biasa, petunjuk dalam buku betul-betul tak ternilai." -- KEVIN ROLLINSPresiden dan CEO, Dell Inc.

Download Di Sini!!!(bag 1)

Download Di Sini!!!(bag 2)


Rabu, 2008 Januari 23

Echo Zine-Ezinennya Hacker...Bisa Dibilang Begitu!!!


Echo.or.id
Echo Zine adalah majalah elektronik yang ditulis secara bebas*oleh individu** yang peduli terhadap perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang Teknologi informasi dan di sebarluaskan secara FREE (gratis) dengan syarat-syarat [licensi] , Seluruh Dokumen yang terdapat di Echo Zine dibuat hanya untuk keperluan pendidikan dan penelitian semata. Untuk lebih jelasnya lihat Echo - Call For Paper untuk tiap tiap Issue.

3 Serial Sapta Siaga

1. Rahasia Jejak Bundar


Link untuk mendownload :
----------------------------------------

Download Di Sini!!!
2. Mencari Jejak

Link untuk mendownload :
----------------------------------------

Download Disini!!!

3. Mencari J ejak Hilang


Link untuk mendownload :
-----------------------------------------------

Download Disini!!!

Download Player WindjView-0.5 untuk membaca serial sapta siaga ini!!!,bisa mencari di google...

5 buku Alistair MacLean (Indonesia/djvu)

Buku Buku Khalil Gibran

1. Pasir dan Buih



Link Download :
------------------

Download Disini!!!

2. Lagu Gelombang



Link Download :
------------------


Download Disini!!!

3. Potret diri Khalil Gibran




Link Download :
------------------


Download Disini!!!

4. Sang Pralamdang



Link Download :
------------------


Download Disini!!!
5. Sayap Sayap patah



Link Download :
------------------

Download Disini!!!


Player untuk membukanya :
-------------------------------


Download Disini!!!

Senin, 2008 Januari 21

Ebook Membangun Toko Online


size : 1.5 mb

Download Di Sini!!!

atau

Download di SIni!!!

3 Ebook Bisnis online

1. Bisnis Tanpa Modal


(size: 899kb)

Link download:
Download Di SIni!!!


2. Google Adsense dalam Genggaman


(size: 3.4 Mb)

Link download:
Download Di SIni!!!


3. SEO Asyik


(size: 506 kb)

Link download:
Download Di SIni!!!


Silahkan di-download (atau kalau memang berkenan, silahkan dibeli di websitenya mbis ) .... Mudah2an eBook2 ini dapat bermanfaat untuk semuanya

4 Ebook Spesial Mengenai Komputer

Belajar apa itu paypal


Download di sini!!!


Belajar jadi tukang teknisi kompi


Download di sini!!!


Belajar jadi tukang betulin monitor


Download di sini!!!


Belajar jadi tukang betulin printer


Download di sini!!!

Mastering kode html (bhs : Indonesia)



mastering kode HTML

untuk belajar design web menggunakan bahasa HTML (full)

size : 1.7 mb
download di mari :
Downlod Di Sini!!!

yang di turboupload :
Mirror Download!!!

Ebook Al Quran Dan Terjemahan Komplit

The image “http://img101.imagevenue.com/loc904/th_44367_Noname_123_904lo.jpg” cannot be displayed, because it contains errors.

Standalone E-Book Al-Quran dan terjemahan bahasa indonesia berformat .chm..komplit 30 juz
bonus dalam 1 paket : Terjemahan Bahasa Indonesia versi Ms Excell.xls


Download Di sini!!!

ebook panduan + script anekascript tuk reseller


ebook panduan + script dari anekascript tuk bisnis online reseller.


New Reseller Script (HOT) - New System
- Lock Visitor
- Get Prospect
- Restorse 1'st Sponsor
- Spam Protection
- Input Protection
- Filter & Verify Email
- Virtual Keyboard
- Built in Web Traffic
- Full Auto Responder
- Easy Instalation
- Plus CD Data
- Plus Manual E-book
- And More . . .

Download Di Sini!!!

Jumat, 2008 Januari 18

Bung Karno-PENYAMBUNG LIDAH RAKYAT

http://www.geocities.com/year100bungkarno/sendrsampul.jpg
Bung Karno, adalah salah satu proklamator yang namanya hingga saat ini masih tetap kontroversial. Untuk mengetahui lebih jelas apa dan siapa Bung Karno, termasuk pemikiran-pemikirannya, saya ajak anda untuk membaca autobiografi Bung Karno yang ditulis oleh seorang wartawati Amerika, Cindy Adams. Judulnya: Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat.


Download Disini!!!

Retire Young Retire Rich - robert t. kiyosaki (bhs : indonesia)

http://www.greatbooksandaudiobooks.com/product_images/399.jpg

Buku ini berbicara tentang bagaimana kita memulai dari nol, tanpa modal, dan pensiun bebas secara finansial dalam waktu kurang dari sepuluh tahun.

Pelajarilah bagaimana anda dapat melakukan hal yang sama. Kalau anda tidak berencana bekerja keras seumur hidup... buku ini cocok untuk anda.

Mengapa tidak Pensiun Muda dan Pensiun Kaya?

Download Di Sini!!!

Harry Potter : The Order of the Phoenix - Bhs Indonesia


Dumbledore menurunkan tangannya dan menatap Harry melalui kacamata bulan-separonya. "Sudah waktunya bagiku," katanya, "untuk memberitahumu apa yang seharusnya kuberitahukan kepadamu lima tahun lalu, Harry. Duduklah. Aku akan mengungkapkan segalanya."

Tak diragukan lagi tahun kelima Harry Potter bersekolah di Hogwarts merupakan tahun yang sangat penting. Kini ia berusia lima belas tahun, dan sebagai remaja ia mengalami gejolak masa muda yang mengubah beberapa sifat dasarnya. Ia akan menjalani ujian OWL yang menegangkan, yang menentukan akan jadi apa dirinya setelah lulus. Ia sering sekali bertengkar dengan Cho, sehingga bukan tidak mungkin hubungan mereka putus. Dan ketika ia berkelahi dengan Draco Malfoy, peranannya sebagai Seeker tim Quidditch Gryffindor terancam. Semua ini membuat Harry begitu nelangsa, sehingga untuk pertama kalinya ia ingin sekali meninggalkan Hogwarts.

Di tengah semua kegalauan itu, Lord Voldemort dengan kekuatan sihirnya yang luar biasa terus-menerus menghantui Harry. Tanpa henti Pangeran Kegelapan menyiksanya melalui bekas lukanya, dan akhirnya memaksa Harry bertarung mati-matian melawan para Pelahap Maut. Dan puncaknya adalah ia harus menyaksikan kematian seseorang yang amat dicintainya...

Download Di sini!!!

Kamis, 2008 Januari 17

The Secret-Ebook Mengenai Orang-orang sukses

http://www.fullybookedonline.com/admin/products/the_secret.jpg

Dalam buku ini, Anda akan mempelajari cara menggunakan Secret di dalam setiap aspek kehidupan—keuangan, kesehatan, relasi, kebahagiaan, dan dalam setiap interaksi yang Anda alami di dunia. Anda akan mulai memahami kekuatan yang tersembunyi dan belum tersentuh di dalam diri Anda, dan pesan ini dapat menghadirkan kegembiraan dalam setiap aspek kehidupan Anda.

Buku ini berisi kearifan dari para guru masa kini—wanita dan pria—yang telah menggunakannya untuk mencapai kesehatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan. Dengan menerapkan pengetahuan Secret, mereka mengangkat kisah-kisah yang menarik tentang menyembuhkan penyakit, mendapatkan kekayaan, mengatasi hambatan, dan mencapai hal-hal yang dianggap mustahil.

Secret telah diwariskan selama berabad-abad, didambakan banyak orang, disembunyikan, dihilangkan, dicuri, dan dibeli dengan harga yang sangat mahal. Secret yang berusia berabad-abad ini telah dipahami beberapa orang yang paling menonjol dalam sejarah: Plato, Galileo, Beethoven, Edison, Carnegie, Einstein—dan para penemu, teolog, ilmuwan, serta para pemikir besar. Sekarang, Secret telah diungkapkan kepada dunia.


Download disini!!!

Detik - Detik yang menentukan (BJ Habibie)

http://www.ranesi.nl/images/assets/12451025

Buku satu ini yang ditulis Bacharuddin Jusuf Habibie berdasarkan catatannya memang sungguh populer, karena mengungkap sejarah Indonesia yang terjadi di tahun 1998, detik-detik pergantian kepemimpinan Indonesia dari Presiden Soeharto ke B.J. Habibie, 100 hari pertama pemerintahan Presiden RI ke-3 B.J. Habibie, 100 hari menjelang terpilihnya Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid, dan masalah Timor-Timur serta otonomi daerah.


Dwonload Disni!!!

Rabu, 2008 Januari 16

Menjadi webmaster dalam 30 hari



Menjadi webmaster dalam 30 hari (bhs : Indonesia)
setelah belajar dari ebook ini, anda akan bisa membuat website iklan baris, reseller, toko online, dll dll.... dengan bahasa pemrograman (html, php + mysql)
ebook ini juga ngajarin bagaimana menghasilkan uang dari internet.

Harga kalo beli : Rp 100.000

Passwdnya ada di dalem file .txt
pttyana.hackparty.com/lionupload/webmaster30hari.zip


link donlot lainnya
by curlyjoe

http://gigeupload.com/get/ebc0510bdd...ster30hari.zip

http://indoupload.net/files/3053/webmaster30hari.rar

Novel "Ayat-Ayat Cinta"

http://www.gapuramitrasejati.com/images/AYAT-AYAT%20CINTA.jpg

"Ayat-Ayat Cinta merupakan novel berbahasa Indonesia karangan Habiburrahman El Shirazy yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2004 melalui penerbit Basmala dan Republika. Novel ini berisikan 418 halaman dan sukses menjadi salah satu novel fiksi best seller di Indonesia yang dicetak sampai dengan 160 ribu eksemplar hanya dalam jangka waktu tiga tahun "

Download Disini!!!)

Selasa, 2008 Januari 15

Jakarta Undecover 1-3

http://www.kutukutubuku.com/images/pop_culture/jkt_undercover_2.jpgJakarta Undercover #1


Liputan tuntas dunia malam Jakarta dari Seks Bulan Madu Pajero Goyang, Melrose Place High Call Girls, Sex Sandwich Sashimi Girls, Service Dobel-Tripel VIP Sauna, Lulur Tripel X Salon-Salon Eksekutif, Sex Dhrive-Thru Rumah Cinta XXX, Orgy Order Massage Ladies, Nude Ladies Nite VIP Casino, Sex-Midnite Gadis-Gadis Burespang sampai Private Sex Parties.

Buku ini memberi suguhan informasi yang berbeda, berani dan sensasional. Dan sejumlah artikel jelas tergambar tentang bagaimana tingkat dan perilaku seks masyarakat metropolitan, khususnya Jakarta. Meskipun seks itu bisa dikatakan sebagai sebuah kenikmatan bagi setiap orang, tapi pada kenyataannya setiap orang punya keinginan, pandangan dan cara yang berbeda untuk merealisasikannya. Dalam skala yang lebih luas, buku ini menunjukkan satu sisi penting dalam hidup manusia bahwa seks adalah anugerah Tuhan yang penuh sensasi, yang tidak saja harus dipertanggungjawabkan secara moral tapi juga agama.

Buku ini memberikan banyak informasi yang mengejutkan tentang praktek seksualitas di Jakarta.

Dengan semangat perayaan seks dan seksualitas itulah kita sambut buku Moammar Emka yang mengungkapkan berbagai aspek seks dan seksualitas di Jakarta. Menarik sekali latar belakang dia yang santri dan Jetak, Montong, Tuban, lalu melanjutkan ke Madrasah Aliyah di Denanyar, Jombang, dan kemudian ke IAIN Jakarta. Saya amat tergoda?



download di Sini!!!

http://depositfiles.com/files/2549041

Senin, 2008 Januari 14

Teknik Mencari informasi Di Google Dengan Mudah



Banyak sekali website yang berguguran dengan memanfaatkan pencarian pada
Google untuk menemukan targetnya. Seperti Worm Santy yang melakukan
defacing secara massal dengan memanfaatkan Google. Dalam hitungan hari
ribuan website tampilan utamanya berubah.

E-book Ini berisikan kumpulan artikel-artikel yang dikutip ezine echo vol 3 dan 10 yang membahas bagaimana melakukan pencarian yang baik dengan menggunakan Google. Pada bagian akhir juga terdapat trik-trik dan keyword yang sering digunakan untuk melakukan pencarian file dan juga bagaimana mencari target dengan memanfaatkan Google.Dan beberapa teknik pencarian informasi yang juga bisa digunakan search engine lainnya seperti yahoo,altavista,msn,dll.


Download disini!!!
Teknik Mencari informasi Di Google Dengan Mudah

Naruto Chapter 382-384 Translate indonesia

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Chapter 384 Indo


Chapter 383 Indo
ftp://www8.indowebster.com/241a733f5691be6560bccafe1c70c37e.rar


Chapter 382 Indo

Karena banyak2nya chapter yang ada pada naruto kami tidak bisa memposting semua chapter yang ada,kecuali kalian bisa merequestnya...
request chapter yang kalian inginkan di forum ini...karena request-an kalian mudah2an kan kami bisa penuhi untuk di upload...


Request Chapter Click Disini!!!

Berkenalan dengan Virus dan trojan

http://fajarz.files.wordpress.com/2007/07/virus.jpg

E-book kali ini berisikan kumpulan artikel-artikel yang berkaitan tentang yang namanya virus komputer dan trojan.Di e-book ini kamu bisa mengetahui asal muasal virus,pengertian virus,kriteria virus,siklus hidup virus,jenis-jenis virus,beberapa cara penyebaran virus,penanggulangannya,pernak-pernik virus,apa itu trojan,dan lain-lain.


Download Di Sini!!!
http://rapidshare.com/files/83121402/VIRUS_Komputer_Dan_Trojan.rar.html

Password:www.haricerah.blogspot.com

Kamis, 2008 Januari 10

Naruto Chapter 371-374,376-378 Translate Indonesia

Naruto 371
Download Link

-Naruto 372
Download Link

-Naruto 373
Download Link

-Naruto 374

Download Link

-Naruto 376
Download Link


-Naruto 377
Download Link

-Naruto 378
Download Link

Selasa, 2008 Januari 08

Naruto Chapter 370 Translate Indonesia

Disini kalian Bisa mendownload Manga Scan Naruto Versi bahasa indonesia,jika Ingin mendownload semua chapter naruto versi Indonesia,tunggu aja tiap minggunya karena di blog ini akan terus di update dan di posting naruto versi bahsa indonesianya....

Download Naruto Manga Chapter 370 Click Disini!!!
Password: www.haricerah.blogspot.com



Karena banyak2nya chapter yang ada pada naruto kami tidak bisa memposting semua chapter yang ada,kecuali kalian bisa merequestnya...
request chapter yang kalian inginkan di forum ini...karena request-an kalian mudah2an kan kami bisa penuhi untuk di upload...


Request Chapter Click Disini!!!

Naruto Chapter 381 Versi Indonesia

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket



Download Di Sini!!!

Minggu, 2008 Januari 06

NARUTO MANGA SCAN BAHASA INDONESIA

http://www.mywii.com.au/img/game/Naruto-Shippuden-GekitouNinja-Taisen-EX-1.jpg


Disini kalian Bisa mendownload Manga Scan Naruto Versi bahasa indonesia,jika Ingin mendownload semua chapter naruto versi Indonesia,tunggu aja tiap minggunya karena di blog ini akan terus di update dan di posting naruto versi bahsa indonesianya....Untuk sementara koleksi yang ada seperti di bawah berikut:



Naruto Manga Chapter 348 The Next One (English dan Bahasa Indonesia)
Naruto Manga Chapter 349 North Base (English dan Bahasa Indonesia)
Naruto Manga Chapter 350 Shocking News…!! (English dan Bahasa Indonesia)
Naruto Manga Chapter 351 Man to Man Talk (Bahasa Indonesia)
Naruto Manga Chapter 352 The Objective (Bahasa Indonesia)
Naruto Manga Chapter 353 Akatsuki” Meeting…!! (Bahasa Indonesia)
Naruto Manga Chapter 354 The People Starting to Move (Bahasa Indonesia)
Naruto Manga Chapter 355 Which Way…!? (Bahasa Indonesia)
Naruto Manga Chapter 356 Collision…!! (Bahasa Indonesia)
Naruto Manga Chapter 357 Deidara vs. Sasuke!! (Bahasa Indonesia)
Naruto Manga Chapter 358 Cornered by C2!! (Bahasa Indonesia)
Naruto Manga Chapter 359 Those Eyes…!! (Bahasa Indonesia)
Naruto Manga Chapter 360 C4 Karura (Bahasa Indonesia)

Naruto Manga Chapter 366 Brothers (Bahasa Indonesia)
Naruto Manga Chapter 367 Itachi and Sasuke (Bahasa Indonesia)
Naruto Manga Chapter 368 Reconnaissancen (Bahasa Indonesia)
Naruto Manga Chapter 369 About Pain (Bahasa Indonesia)

Majalah FILE (Free IT Lifestyle) edisi Des 2007 - Jan 2008



Majalah FILE (Free IT Lifestyle) Magazine adalah majalah IT Lifestyle yang dibuat khusus buat kamu-kamu para IT lovers yang berjiwa muda! Di majalah ini, kamu bisa dapetin berbagai info dan pengetahuan seputar IT yang menarik dan tentunya up-to-date dengan perkembangan dunia IT yang amat pesat. Tentunya, majalah FILE ini dibagikan secara FREE di seluruh pick-up-points yang telah bekerja sama dengan FILE.

Untuk Mendownload klik aja gambar Majalah FILE (Free IT Lifestyle)

Rabu, 2008 Januari 02

X-Code Magazine

XCode Magazine adalah majalah komputer yang dikeluarkan oleh yogyafree.net,disini kalian bisa membaca arikel dan tips2 menarik tentang internet dan hacking dengan bahasa Indonesia dengan penggunaan Media Murni PDF.

Download X-Code Magazine No 1 (PDF Format)
Download X-Code Magazine No 2 (PDF Format)
Download X-Code Magazine No 3 (PDF Format)
Download X-Code Magazine No 4 (PDF Format)
Download X-Code Magazine No 5 (PDF Format)
Download X-Code Magazine No 6 (PDF Format)
Download X-Code Magazine No 7 (PDF Format)
Download X-Code Magazine No 8 (PDF Format)